Minggu, 27 Maret 2011

Pengemis dan Pedagang Bebas Masuk Kantor Bupati


PULAU PUNJUNG- Pengemis dan para pedagang di Kabupaten Dharmasraya, bebas keluar masuk kantor Bupati Dharmasraya. Hal ini tidak ada larangan, sehingga bagi para pengemis dan pedagang menjadikan kantor Bupati untuk mengais rezeki untuk menafkahi kebutuhan hidup sehari-hari.

Salah satu pengemis yang mengaku dari Kabupaten Solok ini saat dikonfirmasi Bungo Pos kemarin, mengaku sangat senang untuk mencari nafkah dengan meminta di kantor Bupati. Apalagi, para pegawai yang ada ketika diminta pasti memberikan sedikit uangnya dan juga tidak ada larangan untuk para pengemis untuk masuk ke dalam kantor Bupati ini.

“Lamak Uda meminta disini, urangnya tidak pelit-pelit. Sekali kita masuk kantor bupati, bisa mencapai Rp 50 ribu sehari. Makanya kantor Bupati jadi langganan bagi kita untuk meminta uang,” ujarnya sambil tersenyum dengan keikhlasan para pegawai di lingkungan Setda Dharmasraya ini.

Ditanya apakah para pengemis ini masuk disemua ruangan yang ada, kata dia, hamper seluruh ruangan dirinya masuki. Pernah juga mau masuk diruang Bupati, tapi selalu tertutup. “Mana ruangan terbuka, disitulah kita masuk,” tegasnya.

Hal senada juga dikatakan oleh salah satu pedagang kaligrafi, dimana dirinya juga memanfaatkan kantor Bupati ini untuk berdagang keliling. Apalagi rata-rata yang ditemui ini merupakan para pegawai, pastinya dagangan akan cepat laku.

“Saya senang berdagang keliling di Kantor bupati ini, kalau ada dagangan baru saya pasti menawarkan di kantor ini. Yang paling enak, itu tidak ada larangan. Kita tidak pernah diperlakukan semena-mena disini. Apalagi diusir,” ungkap pedagang asal Jawa ini.

Untuk itu, kata pedagang yang sudah bergelut selama lima tahun ini, selalu menyempatkan diri kalau ke Dharmasraya membawa dagangan pasti menawarkan dagangan di Kantor Bupati dan beberapa kantor lainnya.

“Kita berharap kedepan akan terus seperti ini, sehingga kita juga bisa mencari rezeki ditempat para pejabat yang ada di Kabupaten Dharmasraya,” tandasnya. (ami)



    

1 komentar:

  1. pak inyo nak dapek THR lo ma
    pikir-pikir sih kantor bupati dan pengemis, mungkin dak ado pak bupatinyo masuk-masuk kantor kali ya, sekali lagi mikirnya ni nanti dia duduk di kursinya
    pikirlagi orang datang dikiranya dia eselonya tu pak

    BalasHapus