Selasa, 22 Maret 2011

Pemblokiran Akses Jalan PT BRM Memanas


Warga Bawa
Senjata Tajam


PULAU PUNJUNG- Puluhan orang warga Lubuk Ulang Aling, Pulau Panjang, nagari ampek Koto kemarin (21/03),  kembali melakukan aksi pemblokiran terhadap akses jalan PT Bukit Raya Mudusa (BRM). Dimana kali ini warga membawa senjata tajam dan mengancam perusahaan agar segera untuk mencabut laporan PT BRM kepada pihak kepolisian dengan dugaan penipuaan, serta meminta fee kayu yang telah diambil oleh warga.

Salah seorang warga M Rais, saat dikonfirmasi mengenai aksi ini mengatakan, masyarakat akan terus melakukan aksi pemblokiran sampai tuntutan dari masyarakat dipenuhi oleh pihak perusahaan.

“Kita akan terus melakukan aksi pemblokiran, sebelum tuntutan kita dipenuhi. Jika tuntutan kami tidak dipenuhi, maka kami akan terus melakukan aksi yang lebih besar lagi,” ucap M Rais sembari menirukan keinginan warga terhadap perusahaan PT BRM.

Kata M Rais, hingga saat ini perusahaan belum juga merealisasikan tuntutan dari masyarakat, bahkan sampai saat sekarang perusahaan belum memberikan fee hasil kayu dari tanah tanah ulayat Dt Tambijo Lelo, padahal sesuai kesepakatan yang telah dibuat, perusahaan akan memberikan konpensasi atas kayu yang dikeluarkan dari tanah ulayat Dt Tambojo Lelo.

"Kami Cuma meminta perusahaan ada itikad baik dan meminta hak kami, tapi tak sedikitpun perusahaan ada itikad  baik dengan tuntutan kami" tegasnya.

Jika tuntutan masyarakat tidak dipenuhi, kata M Rais, perusahaan harus hengkang dari kawasan hutan tanah ulayat Dt Tambojo lelo. “Kami minta perusahaan pergi dari wilayah kami,” jelasnya.

Dari pantuan dilapangan, puluhan warga terus melakukan aksi blokir sambil membentang spanduk yang berisi "Hentikan operasional dan kegiatan PT BRM diulayat kami sebelum ada penyelesaian dan kesepakatan antara ninik mamak penguasa ulayat dengan PT BRM", masyarakat juga menghentikan paksa alat berat PT BRM yang sedang bekerja dikawasan hutan yang dikelola perusahaan PT BRM.

Terpisah  PT BRM yang diwakili staf humas Mirna saat dikonfirmasi sejumlah wartawan mengatakan, akan menghentikan sementara segala kegiatan, sampai tidak ada lagi aksi masa. “Untuk sementara kegiatan kita hentikan, kita juga berharap masalah ini bisa cepat selesai,” tandasnya.

Sementara itu, Kapolres Dharmasraya, AKBP Bambang Pristiwanto yang didampingi Kabag Opsnya Kompol Jamalul Ihsan, mengatakan, untuk melakukan pengamanan aksi, pihaknya telah mengirim personil.
Selain itu Jamalul juga mengingatkan kepada masyarakat untuk kedepannya jika akan melakukan aksi seperti ini hendaknya memberikan laporan kepada pihak kepolisian. “Kita berharap aksi ini tetap damai dan tidak anarkis,” tandasnya. (ami)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar